Minggu, 23 Oktober 2011

Sistem Pengapian Pada Kendaraan

Sistem pengapian
kondensator (kapasitor) atau CDI (Capacitor Discharge Ignition)
merupakan salah satu jenis
sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus
pengosongan muatan (discharge
current) dari kondensator, guna
mencatudaya Kumparan pengapian (ignition coil). Pada Sistem pengapian magneto
terdapat beberapa kekurangan,
yaitu: 1. Kumparan pengapian yang
dipakai haruslah mempunyai
nilai Induktansi yang besar, sehingga unjuk kerjanya di
putaran tinggi mesin kurang
memuaskan. 2. Bentuk fisik kumparan
pengapian yang dipakai relatif
besar. 3. Pemakaian kontak pemutus
(breaker contact) menuntut
perawatan dan penggantian
komponen tersendiri. 4. Membutuhkan Pencatu daya yang mempunyai keluaran
dengan Beda potensial listrik
yang relatif rendah dan Kuat
arus listrik yang relatif besar.
Hal ini menuntut pemakaian
komponen penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin. Walaupun pada nantinya
dikembangkan Sistem pengapian
transistor atau TSI
(Transistorized Switching Ignition)
atau TCI (Transistor Controlled
Ignition) yang menggunakan transistor untuk menggantikan kontak pemutus, perlahan-lahan
kurang diminati seiring dengan
kemajuan teknologi. Cara kerja Awalnya sebuah pencatu daya
akan mengisi muatan pada
kondensator dalam bentuk Arus
listrik searah sampai mencapai
beberapa ratus volt. Selanjutnya
sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses
pengisian muatan kondensator,
sekaligus memulai proses
pengosongan muatan
kondensator untuk mencatudaya
kumparan pengapian melalui sebuah Saklar elektronik. Karena bekerja dengan secara
elektronik, sebagian besar
komponennya merupakan
komponen-komponen elektronik
yang ditempatkan pada Papan
rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB), lalu
dibungkus dengan bahan khusus
agar terlindungi dari kotoran,
uap, cairan maupun panas.
Banyak orang yang
menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDI box),
atau "CDI" saja. Berdasarkan pencatu dayanya,
sistem pengapian CDI terbagi
menjadi dua jenis, yaitu: 1. Sistem pengapian CDI AC yang
merupakan dasar dari sistem
pengapian CDI, dan
menggunakan pencatu daya
dari sumber Arus listrik bolak-
balik (dinamo AC/alternator). 2. Sistem pengapian CDI DC yang
menggunakan pencatu daya
dari sumber arus listrik
searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Aki). Awalnya sebuah pencatu daya
akan mengisi muatan pada
kondensator dalam bentuk Arus
listrik searah sampai mencapai
beberapa ratus volt. Selanjutnya
sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses
pengisian muatan kondensator,
sekaligus memulai proses
pengosongan muatan
kondensator untuk mencatudaya
kumparan pengapian melalui sebuah Saklar elektronik. Karena bekerja dengan secara
elektronik, sebagian besar
komponennya merupakan
komponen-komponen elektronik
yang ditempatkan pada Papan
rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB), lalu
dibungkus dengan bahan khusus
agar terlindungi dari kotoran,
uap, cairan maupun panas.
Banyak orang yang
menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDI box),
atau "CDI" saja. Berdasarkan pencatu dayanya,
sistem pengapian CDI terbagi
menjadi dua jenis, yaitu: 1. Sistem pengapian CDI AC yang
merupakan dasar dari sistem
pengapian CDI, dan
menggunakan pencatu daya
dari sumber Arus listrik bolak-
balik (dinamo AC/alternator). 2. Sistem pengapian CDI DC yang
menggunakan pencatu daya
dari sumber arus listrik
searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Aki). Bagian-bagian sistem
pengapian Berikut bagian-bagian yang bisa
ditemui (atau mungkin beberapa
diantaranya kadang-kadang
tidak dipakai karena sesuatu hal)
di dalam suatu sistem pengapian
CDI: 1. Kumparan pengisian (charging
coil). 2. Kumparan pemicu (trigger/
pulser coil). 3. Penyearah (rectifier). 4. Baterai (battery). 5. Sekering (fuse). 6. Kunci kontak (contact switch). 7. Kondensator (capacitor). 8. Saklar elektronik (electronic
switch). 9. Pengatur/penyetabil tegangan
(voltage regulator/stabilizer). 10. Transformator penaik tegangan (voltage step up
transformer). 11. Pengubah tegangan (voltage
converter/inverter). 12. Pelipat tegangan (voltage
multiplier). 13. Kumparan pengapian (ignition
coil). 14. Kabel busi (spark plug cable). 15. Busi (spark plug). 16. Sistem pengawatan (wiring
system). 17. Jalur bersama (common line). Catatan Ada banyak ragam modul CDI
dibuat, pada dasarnya harus
memenuhi kebutuhan yang
diminta kumparan pengapian dan
secara tidak langsung harus
menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan cara
mengatur besarnya arus,
tegangan dan durasi dari proses
pengisian dan pengosongan
muatan kondensator. Hal ini
menentukan besarnya pasokan daya untuk kumparan pengapian
dan juga Pewaktuan pengapian
(ignition timing).