Rabu, 13 Juli 2011

Ceritaku Komponen Utama Mesin Engine

Silinder terdapat pada blok mesin. Blok mesin biasanya
terbuat dari besi cor kelabu.
Karena besi cor kelabu memiliki
daya tahan aus yang cukup baik
selain itu harganya cukup murah.
Sebagai perbandingan: harga besi cor kelabu di Indonesia ± Rp
5000,00 /kg, sedangkan besi cor
nodular ± 7500,00/kg-nya.
Saluran air pendingin (water
jacket) tercetak didalam blok
mesin dan mengelilingi setiap silinder. Beberapa jenis mesin
menggunakan cylinder liner yang
di masukkan (pressed) ke dalam
blok mesin, sehingga apabila aus
dapat diganti. Sistem ini biasa
disebut sistem wet liners (apabila dinding luar cylinder liner
bersentuhan langsung dengan air
pendingin) dan dry liners (apabila
dinding luar cylinder liners tidak
bersentuhan langsung dengan air
pendingin). Paduan aluminium saat ini makin banyak digunakan
sebagai bahan blok mesin,
terutama untuk mesin-mesin
yang berukuran kecil, dengan
tujuan untuk mengurangi berat,
sehingga akan diperoleh power to weight ratio yang baik. Crankshaft (kruk as/poros engkol) biasanya terbuat dari
steel forging (baja yang
ditempa). Besi cor nodular juga
dapat dipakai sebagai bahan
crankshaft pada mesin-mesin
tugas ringan. Crankshaft dipasang pada blok mesin dan
disangga oleh main bearing.
Jumlah main bearing maksimum
adalah jumlah silinder + 1.
Crankshaft memiliki poros-poros
eksentrik, yang biasa disebut crank throw. Connecting rod
(batang penghubung/stang
seher) dipasang pada setiap
crank throw. Pada setiap main
bearing dan crankthrow
dipasang journal bearing (metal) yang terbuat dari bronze,
babbit, atau aluminium.
Crankcase (ruangan crankshaft)
tertutup rapat pada bagian
bawahnya oleh oil pan (karter)
yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang dipress.
Oil pan berfungsi sebagai
penampung oli untuk sistem
pelumasan. Piston (torak) terbuat dari paduan aluminium, sedangkan
pada mesin-mesin besar
berkecepatan rendah biasanya
terbuat dari besi cor. Piston
berfungsi sebagai penyekat
silinder sekaligus mentransmisikan tekanan gas
hasil pembakaran ke crank
throw dengan perantaraan
connecting rod. Connecting rod
biasanya terbuat dari baja atau
material paduan lainnya (aluminium, titanium, dll).
Connecting rod terpasang pada
piston dengan perantaraan
piston pin yang terbuat dari
baja. Piston pin biasanya
berlubang untuk mengurangi beratnya. Piston biasanya
dilengkapi dengan ring piston
yang berfungsi sebagai penyekat
gas hasil pembakaran agar tidak
bocor ke dalam crankcase
sekaligus juga berfungsi sebagai pengatur aliran oli untuk
melumasi dinding silinder. Cylinder head (kepala silinder) berfungsi untuk menutup silinder,
dan terbuat dari paduan
aluminium atau besi cor. Cylinder
head harus kuat dan kaku
sehingga gaya-gaya dari gas
hasil pembakaran yang beraksi ke cylinder head dapat
didistribusikan secara merata ke
blok mesin. Komponen-komponen
cylinder head terdiri dari busi
(untuk motor bensin) atau fuel
injector (untuk motor diesel) dan komponen-komponen mekanisme
katup. Katup (valve) biasanya terbuat dari baja paduan yang ditempa
(forged alloy steel) atau keramik
(hasil pengembangan/penelitian
insinyur-insinyur di mercedes
benz). Pendinginan katup buang
yang beroperasi pada temperatur sekitar 700° C dapat
dicapai dengan mengisikan sodium
pada lubang stem katup. Dengan
proses evaporasi dan kondensasi
sodium dapat menghantarkan
panas dari kepala katup yang panas ke daerah stem katup
yang lebih dingin. Stem katup
bergerak naik turun di dalam
valve guide (bushing katup).
Sebuah pegas katup dipasang
pada setiap valve stem dengan menggunakan spring washer dan
split keeper, yang berfungsi
menahan katup agar tetap
tertutup. Camshaft (noken as/poros
bubungan) terbuat dari besi cor
atau baja tempa dan setiap cam
berfungsi untuk membuka atau
menutup katup. Permukaan cam
biasanya dikeraskan agar ketahanan aus-nya meningkat.
Untuk motor 4 langkah,
kecepatan putar camshaft
adalah setengah dari kecepatan
putar crankshaft.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar