Rabu, 13 Juli 2011

Ceritaku Pengertian Majas

Majas ataugaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh
efek-efek tertentu, keseluruhan
ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan
perasaan, baik secara lisan maupun tertulis [1]. Jenis-jenis Majas Majas perbandingan 1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. 2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan
karena sudah dikenal. 3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata
depan dan pengubung, seperti
layaknya, bagaikan, dll. 4. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis
dengan menghilangkan kata
seperti layaknya, bagaikan,
dll. 5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau
bentuk lain yang berhubungan
dengan manusia untuk hal
yang bukan manusia. 6. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari
suatu indra yang dicurahkan
lewat ungkapan rasa indra
lainnya. 7. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau
nama diri lain sebagai nama
jenis. 8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang. 9. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama
untuk benda lain yang menjadi
merek, ciri khas, atau atribut. 10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata
yang dipakai untuk
menunjukkan hubungan karib. 11. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu
fakta dengan tujuan
merendahkan diri. 12. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut
menjadi tidak masuk akal. 13. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan
kepada sesuatu yang bukan
manusia. 14. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak
bernyawa. 15. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan
objek. 16. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan
objek padahal yang dimaksud
hanya sebagian. 17. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang
tabu atau dirasa kasar
dengan kata-kata lain yang
lebih pantas atau dianggap
halus. 18. Disfemisme: Pengungkapan
pernyataan tabu atau yang
dirasa kurang pantas
sebagaimana adanya. 19. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia
yang dapat berpikir dan
bertutur kata. 20. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan
atau disamarkan dalam cerita. 21. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti
ungkapan yang lebih pendek. 22. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau
pranata. 23. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol
atau lambang untuk
menyatakan maksud. 24. Asosiasi: perbandingan
terhadap dua hal yang
berbeda, namun dinyatakan
sama. Majas sindiran 1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang
sebenarnya dan mengatakan
kebalikan dari fakta tersebut. 2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. 3. Sinisme: Ungkapan yang
bersifat mencemooh pikiran
atau ide bahwa kebaikan
terdapat pada manusia (lebih
kasar dari ironi). 4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi,
atau parodi, untuk mengecam
atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll. 5. Innuendo: Sindiran yang
bersifat mengecilkan fakta
sesungguhnya. Majas penegasan 1. Apofasis: Penegasan dengan
cara seolah-olah menyangkal
yang ditegaskan. 2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan
yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan
yang sebenarnya tidak
diperlukan. 3. Repetisi: Perulangan kata,
frase, dan klausa yang sama
dalam suatu kalimat. 4. Pararima: Pengulangan
konsonan awal dan akhir
dalam kata atau bagian kata
yang berlainan. 5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara
berurutan. 6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata,
frase, atau klausa yang
sejajar. 7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan
sinonimnya. 8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi
"s" untuk efek tertentu. 9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama,
tetapi dengan makna yang
berlainan. 10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-
turut dari yang sederhana/
kurang penting meningkat
kepada hal yang kompleks/
lebih penting. 11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran
atau hal secara berturut-
turut dari yang kompleks/
lebih penting menurun kepada
hal yang sederhana/kurang
penting. 12. Inversi: Menyebutkan terlebih
dahulu predikat dalam suatu
kalimat sebelum subjeknya. 13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah
terkandung di dalam
pertanyaan tersebut. 14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang
dalam susunan normal unsur
tersebut seharusnya ada. 15. Koreksio: Ungkapan dengan
menyebutkan hal-hal yang
dianggap keliru atau kurang
tepat, kemudian disebutkan
maksud yang sesungguhnya. 16. Polisindenton: Pengungkapan
suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata
penghubung. 17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana
tanpa kata penghubung. 18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan
tambahan di antara unsur-
unsur kalimat. 19. Ekskalamasio: Ungkapan
dengan menggunakan kata-
kata seru. 20. Enumerasio: Ungkapan
penegasan berupa penguraian
bagian demi bagian suatu
keseluruhan. 21. Preterito: Ungkapan
penegasan dengan cara
menyembunyikan maksud
yang sebenarnya. 22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan. 23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara
suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam
kalimat. 24. Silepsis: Penggunaan satu
kata yang mempunyai lebih
dari satu makna dan yang
berfungsi dalam lebih dari
satu konstruksi sintaksis. 25. Zeugma: Silepsi dengan
menggunakan kata yang tidak
logis dan tidak gramatis untuk
konstruksi sintaksis yang
kedua, sehingga menjadi
kalimat yang rancu. Majas pertentangan 1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal
yang seolah-olah
bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar. 2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frase. 3. Antitesis: Pengungkapan
dengan menggunakan kata-
kata yang berlawanan arti
satu dengan yang lainnya. 4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat
menyangkal yang telah
disebutkan pada bagian
sebelumnya. 5. Anakronisme: Ungkapan yang
mengandung ketidaksesuaian
dengan antara peristiwa
dengan waktunya.

1 komentar:

  1. Nice...
    Thanks informasinya, semoga bermanfaat untuk kita semua....,

    http://pendi-max.blogspot.com

    BalasHapus